DHCP Server pada Debian 8

Konfigurasi DHCP Server

Apa itu DHCP? 
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah protokol yang digunakan untuk 
memberikan IP Address secara automatis ketika klien melakuan request/meminta IP Address dalam satu jaringan. 
DHCP Server dapat memudahkan administrator jaringan dalampemberian alamat IP kepada 
komputer client/ secara otomatis. 
Jadi Administrtor tidak perlu memberikan alamat IP secara manual kepada setiap komputer satu persatu, 
Dengan ini watu administrator tidak akan terkuras hanya dengan memasukan IP Address pada setiap 
komputer. 
DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan netmask, 
DNS, dan alamat gatewaynya juga. DHCP Server bekerja pada port 67 

Langkah – Langkah Konfigurasi DHCP Server 
Untuk membuat DHCP server pada Linux Debian pada bab ini akan menggunakan salah satu paket linux yang bernama isc-dhcp-server
File konfigurasinya ada di file dhcpd.conf dan ada pada folder /etc/dhcp. Installasi via local ada pada kaset DVD Debian 8 yang ke 2, 
Silakan anda mount pada bab ini saya tidak akan menjelaskan mounting DVD lagi. 

Berikut langkah langkah konfigurasinya: 
1. Mount DVD 2 Linux Debian 8 
Berada pada perintah nslookup disitu anda tidak bisa keluar, untuk keluar dari nslookup tekan ctrl + z atau ctrl + c. 
Gunakan perintah eject untuk melepas DVD yang sebelumnya masih terkoneksi pada Debian 8.
Kemudian dilanjutkan proses mounting/memasukan DVD 2 Linux Debian 8 ke Debian 8 
Setelah itu masukan perintah apt-cdrom add && apt-get update 

2. Install isc-dhcp-server 
Setelah mounting masukan perintah apt-get install isc-dhcp-server 

3.Pindah Direktori ke /etc/dhcp 
Ketik perintah cd /etc/dhcp 
Kemudian dilanjutkan membackup file konfigurasinya dengan perintah cp dhcpd.conf 
dhcpd.conf.backup. 

4. Konfigurasi DHCP Server 
Ketik perintah nano dhcpd.conf untuk mengedit konfigurasi defaultnya. 
Kemudian cari script seperti berikut: 
#A slightly different configuration for an internal subnet. #subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 
{ # range 10.5.5.26 10.5.5.30; # option domain-name-servers ns1.internal.example.org; # option domain-name “internal.example.org”; # option routers 10.5.5.1; # option broadcast-address 
10.5.5.1; # default-lease-time 600; # max-lease-time 7200; #} 

Cara mudah mencarinya dengan menekan ctrl + w ketik “sli” lalu tekan enter. 
Kemudian hilangkan tanda pagar pada kutipan script tersebut. 
Sisakan tanda pagar paling atas yaitu #A slightly … seperti berikut: 
#A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 { range 10.5.5.26 10.5.5.30; option domain-name-serversns1.internal.example.org; option domainname “internal.example.org”; option routers 10.5.5.1; option broadcast-address 10.5.5.1; default-
lease-time 600; max-lease-time 7200; } 
Kemudian konfigrasikan seperti IP address yang sudah ditentukan. Sebagai contoh: 
#A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 
{ range 192.168.1.20 192.168.1.30; option domain-name-servers 192.168.1.2; option domain-name 
“kadal.com”; option routers 192.168.1.1; option broadcast-address 192.168.1.255; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; }

Keterangan: 
Syntax Keterangan
subnet 192.168.1.0 IP Network
netmask 255.255.255.0 Subnet Mask
range 192.168.1.20 192.168.1.30Rentan IP address yang disewakan
option domain-name-servers alamat IP DNS Server.
option domain-name nama domain
option router alamat IP Address untuk default gatewaynya
default-lease-time lama waktu default yang disewakan ke klien
max-lease-time lama waktu maksimal yang disewakan ke klien

Setelah melakukan konfigurasi keluar dengan menyimpan hasil konfigurasinya dengan menekan ctrl 
+ o kemudian tekan enter dan dilanjut ctrl + x untuk keluar. 
Selanjutnya adalah menentukan interfaces atau kartu jaringan (Network Interfaces Card) mana yang akan gunakan untuk untuk membarikan layanan DHCP Server. 
Cukup ketikkan perintah nano /etc/default/isc-dhcp-server. 
Kemudian pada bagian akhir pada file ini ada script INTERFACES=”” 
Tambahkan/Isikan interface yang akan digunakan sebagai DHCP Server 
Sebagai contoh disini eth0 yang akan digunakan maka isikan antara tanda petik dua seperti 
berikut INTERFACES=”eth0” 


5. Restart Konfigurasi 
Setelah melakukan konfigurasi jangan lupa untuk merestart konfigurasinya agar DHCP Server 
berjalan dengan semestinya, ketikan perintah service isc-dhcp-server restart 

6. Pengujian. 
Untuk pengujiannya biasanya cukup dengan mensetting DHCP pada pengaturan IP address. 
Untuk pengujian pada Virtualbox(virtual machine lainnya) baca mulai langkah 1, untuk tanpa virtual machine langsung baca langkah langkah nomer 3.

1. Pada virtualbox, pergi ke menu setting => Network => Pilih Adapter 1 karena memakai eth0 => Pastikan tercentang pada Enable Network Adpter => Ganti Attached to Host-only adapter => Pastikan Bagian name menjadi virtual box host only adapter => Klik Ok Untuk melanjutkan 

2. Buka Control Panel => Network and Internet => Network and Sharing Centre -> Change Adapter Setting, 

3. Lalu cari interface yang bernama Virtualbox Host-Only Adapter=> Setelah ketemu klik kanan 
kemudian plih properties. 

4. Double Klik kiri pada pilihan Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).

5. Ganti optionnya menjadi “Obtain an IP address automatically” baik pada IP address dan IP 
DNSnya, kemudian Klik OK => OK untuk menyudahi pensettingan IP Address. 

6. Selanjutnya, double klik kiri pada interface virtualbox host-only adapter kemudian dilanjutkan mengklik detail untuk melihat konfigurasi DHCPnya sudah bisa atau belum.

7. Jika tidak muncul IPnya, atau output ipnya 169.xxx.xxx.xxx lakukan ini, 
Buka Command Prompt pada windows, 
kemudian ketikan perintah ipconfig/release dan ipconfig/renew tunggu beberapa saat hingga IPnya muncul. 
jika tak kunjung muncul mungkin dhcp servernya masih ada yang salah, atau juga bisa masih belum satu jaringan.

 
ketika sudah mendapatkan ip addressnya dari dhcp server akan terlihat 
IP Client:192.168.1.101
IP Debian:192.168.1.2

8. Pada Komputer klien pastikan sudah dimatikan firewallnya pengaturannya ada pada pada Control Panel > System and Security > Windows Firewall >Turn 
Windows Firewall on or off 
setelah itu matikan semua windows firewallnya. 

Setelah Mematikan firewall gunakan perintah ping untuk mengecek klien sudah terhubung ke 
server. 
Pengecekannya dari sisi client dan juga server. 
Client: 
buka command prompt kemudian gunakan perintah ping yang mengacu ke IP address debiannya yakni 192.168.1.2

Debian: 
Pada terminal gunakan perintah ping yang mengarah IP Address komputer client pada contoh ini klien munggunakan ip 192.168.1.101. 
Untuk menghentikan proses ping tekan ctrl + c atau ctrl + z.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman pribadi

LINUX

Konfigurasi OSPF